PERINGATAN DINI IKLIM EKSTRIM

Berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis (iklim) sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan potensi “Waspada”, "Siaga" dan “Awas” terjadi di daerah: Level Waspada: Lombok Timur : (Kec. Kecamatan Wanasaba) Level Siaga: Dompu : (Kec. Dompu, Huu, Kempo, Kilo, Manggalewa, Pajo, Woja), Kabupaten Bima : (Kec. Bolo, Madapangga, Sanggar, Soromandi), Kota Bima : (Kec. Raba), Lombok Barat : (Kec. Lembar, Sekotong), Lombok Tengah : (Kec. Pujut), Lombok Timur : (Kec. Kecamatan Labuhan Haji, Kecamatan Sakra Barat, Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sukamulia), Lombok Utara : (Kec. Bayan, Kayangan), Sumbawa : (Kec. Buer, Labuhan Badas, Moyo Utara, Rhee, Sumbawa, Unter Iwes) Level Awas: Kabupaten Bima : (Kec. Palibelo), Lombok Timur : (Kec. Kecamatan Suela)

Post : 10 September 2024 ● 73x Dilihat
Card image cap

Analisis Curah Hujan
Dasarian I September


Curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian I September 2024 secara umum berada pada kategori Rendah (0 – 10) mm/dasarian. Curah hujan tertinggi di pos hujan Selaparang, Kota Mataram sebesar 23 mm/dasarian.

Card image cap

Analisis Sifat Hujan
Dasarian I September


Sifat hujan pada dasarian I September 2024 di wilayah NTB umumnya didominasi kategori Bawah Normal (BN).

MONITORING HARI TANPA HUJAN
Dasarian I September 2024

Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB secara umumnya berada pada kategori Sangat Panjang (31 – 60 hari). HTH terpanjang tercatat di Pos Hujan Palibelo Teke, Kabupaten Bima selama 137 hari.

PELUANG CURAH HUJAN PROBABILISTIK
Dasarian I September 2024

Pada dasarian II September 2024 (11-20 September 2024) potensi hujan di wilayah NTB sangat rendah. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang (>20mm/dasarian) terjadi di sebagian kecil wilayah NTB, yaitu sekitar Kota Mataram dan sebagian Kabupaten Sumbawa Barat dan Sumbawa bagian Selatan dengan probabilitas <30%.

Hasil monitoring indeks IOD dan ENSO pada akhir Agustus 2024, Indek Dipole Mode 0.092 (Netral), dan indeks ENSO -0.18 (Netral). IOD Netral diprediksi berlangsung Agustus hingga Februari 2025. Sementara itu, ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai Oktober 2024. Aliran massa udara pada awal Septmeber 2024 masih didominasi oleh angin timuran. MJO diprediksi akan aktif pada fase 5 dan terdapat potensi pembentukan awan yang signifikan pada wilayah Indonesia bagian tengah hingga Utara hingga akhir dasarian II September 2024. Aktifnya MJO berkaitan dengan potensi peningkatan pembentukan awan hujan.


BERITA IKLIM

CLIMATE VLOG

PUNCAK MUSIM KEMARAU, POTENSI

KONDISI TERKINI IKLIM NTB Curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian I September 2024 secara umum berada pada kategori Rendah (0 – 10) mm/das..
1 minggu yang lalu

NTB MEMASUKI PUNCAK MUSIM KEMA

KONDISI TERKINI IKLIM NTB Curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian II Agustus 2024 secara umum berada pada kategori Rendah (0 – 50) mm/dasa..
3 minggu yang lalu

MEMASUKI PUNCAK MUSIM KEMARAU,

KONDISI TERKINI IKLIM NTB Curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian I Agustus 2024 secara umum berada pada kategori Rendah (0 – 50 mm/das) h..
1 bulan yang lalu


BULETIN IKLIM NTB







BULETIN PRAKIRAAN MUSIM







ARTIKEL / PENGUMUMAN